Kisah Para Turis tentang Kondisi Gili Trawangan Pascagempa
jpnn.com - Ribuan wisatawan asing dan domistik akhirnya tiba di Bali setelah dievakuasi dari Gili di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka sempat terjebak selama dua hari pasca-gempa berkekuatan 7 SR yang melanda Lombok Utara pawa Minggu (5/8).
Rombongan pertama tiba di Terminal Kedatangan Pelni di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Senin (6/8) sekitar pukul 11.17. Selanjutnya, gelombang turis yang dievakuasi terus mengalir hingga Selasa malam (7/8).
Total ada 1.291 wisatawan yang dievakuasi pada hari pertama. Mereka pun tampak lega begitu menginjakkan kaki di Bali.
Rombongan pertama yang datang berjumlah 86 orang. Mereka selanjutnya didata sebelum akhirnya diantar ke tempat penginapan masing–masing, di antaranya di wilayah Kuta, Seminyak, Canggu, Sanur, Uluwatu dan Ubud.
Selanjutnya ada 541 turis yang dievakuasi menggunakan Bounty Cruise pada Selasa (7/8) dini hari. Kemudian disusul Kapal Navigasi KN Penida dan Bounty Cruise hingga terpantau ada 190 plus 134 orang yang terevakuasi dan dibawa ke Pelabuhan Benoa.
Mereka tampak dalam kondisi lelah dan ketakutan. Bahkan, tak jarang wisatawan domestik maupun mancanegara yang menangis usai menginjakkan kaki mereka di Bali.
Sebagian besar dari mereka ingin melupakan kejadian tersebut supaya tidak menanggung trauma. Mereka pun enggan diwawancarai awak media.
Hampir semuanya kompak langsung menuju bus masing - masing yang telah disediakan untuk mengantar ke hotel tempat mereka menginap. Beberapa bahkan sudah siap terbang ke negara asal mereka masing-masing.
Beberapa turis asing yang datang kloter pertama evakuasi menggunkan KM Binaiya tampak lega usai menginjakkan kakinya di Bali. Beberapa juga tampak menghindari media dan memilih bungkam saat dimintai komentarnya.