Kisah Pilu Siswa SPN Dirgantara Batam, Tangan Diborgol, BAB pun Berjemaah
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkap kisah sejumlah siswa SMK Penerbangan SPN Dirgantara, Kota Batam yang dipenjara di sel tahanan sekolah tersebut.
Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan berdasarkan penelusuran pihaknya di SPN Dirgantara Batam, terbukti bahwa terdapat sel tahan yang luasnya hanya 3x2 meter persegi.
Lubang udara pada ruang tahanan hanya 15 sentimeter yang dipasangi terali besi. Selain itu, di dalam sel terdapat kamar mandi tanpa pintu.
"Ada kisah dua anak yang tangan diborgol sebelahan (masing-masing diborgol hanya satu sebelah tangannya), sehingga ketika mandi atau buang air besar maupun kecil, harus bersama-sama," kata Retno dalam keterangan tertulis, Kamis (18/11).
Retno mendorong Dinas Pendidikan setempat memberikan sanksi tegas terhadap sekolah tersebut agar ada efek jera.
"Di antaranya adalah dilarang menerima peserta didik baru pada tahun ajaran 2022/2023, pencabutan bantuan Dana BOS, atau bisa juga izin operasional sekolah yang tidak diperpanjang lagi," ujar Retno.
Sebelumnya, KPAI menerima laporan adanya dugaan kekerasan terhadap peserta didik di SMK Penerbangan SPN Dirgantara, Kota Batam.
Retno mengatakan kekerasan yang diterima korban, seperti, pemenjaraan dan penganiayaan.