Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Sedih Ani, Bocah Usia 15 Tahun Rawat 7 Adiknya

Senin, 05 Februari 2018 – 00:05 WIB
Kisah Sedih Ani, Bocah Usia 15 Tahun Rawat 7 Adiknya - JPNN.COM
Rumah yang ditinggali Ani (15) dan tujuh adiknya di Kampung Galu Barue, Desa Bara Batu, Kecamatan Labakkang, Pangkep, Sulsel, Kamis, 1 Februari. Foto: Sakinah FITRIANTI/FAJAR

"14 orang ki di rumah ini. Tetapi, itu dulu. Sewaktu kita semua masih lengkap. Sekarang semuanya sudah pisah-pisah. Orang tua juga sudah tidak ada," urainya.

Ani sebetulnya bersaudara kandung hanya delapan orang. Empat saudaranya yang lain, merupakan anak dari suami ibunya yang pertama alias saudara tiri. Namun, semuanya masuk dalam satu kartu keluarga (KK).

Untuk urusan dapur, Ani memasak menggunakan kayu memanfaatkan reranting kayu dekat rumahnya. Tak ada kompor.

Memasak apa saja, yang penting bisa dimakan. Untuk lauk, kebanyakan pemberian tetangga.

Di rumahnya yang reyot, tak ada aliran listrik. Bersama adiknya, Ani melalui malam dengan gelap. Tak ada penerangan. Kegelapan akan makin sempurna kala hujan, sebab atap rumah telah bolong-bolong.

Rumah yang dia tinggali juga berdiri di atas lahan yang bukan milik orang tuanya. Hanya pinjam pakai dari tetangga.

Sabatia, tante Ani, berharap ada program pemerintah yang bisa membantu ponakannya itu. Sebab, rumahnya juga tak terlalu cukup untuk menampung mereka.

"Terkendala lahan, kasihan. Mahal juga lahan. Jadi susah mau diperbaiki rumahnya kalau tidak ada lahannya," ucapnya.

Ani yang masih usia 15 tahun merawat 7 adiknya. Ibunya meninggal dua tahun lalu, akibat kanker Rahim, sedang ayahnya merantau tak kunjung pulang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close