Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Tragis TKW, Dipaksa Makan Kotoran Anak Majikan

Rabu, 09 Agustus 2017 – 14:59 WIB
Kisah Tragis TKW, Dipaksa Makan Kotoran Anak Majikan - JPNN.COM
Wakil Bupati Sambas, Hairiah (kiri) dan Kepala Dinas P3AP2KB, Wahidah (ketiga dari kiri) mendampingi TKW asal Sambas, Nurhaye (tas merah), melapor ke Mapolres Sambas, Senin (7/8). Foto: SAIRI/Rakyat Kalbar/JPNN.com

jpnn.com - Nasib tragis dialami Nurhaye, 22. Dia dianiaya majikannya di Bintulu, Malaysia, hingga mengalami cacat permanen di jari, bibir, kepala dan punggung. Bahkan, dia juga dipaksa memakan kotoran bayi dan meminum air kloset.

Sairi, Sambas

Warga Desa Sungai Burung Besar, Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas, Kalbar, yang menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) kurun 2015 sampai 2016 ini juga tidak pernah digaji majikannya.

Kisah pilu Nurhaye yang sudah berhasil pulang ke kampung halamannya itu sampai ke telinga Wakil Bupati Sambas, Hj Hairiah MH.

“Nurhaye ini korban human trafficking (perdagangan manusia),” tegas Hairiah, ditemui ketika mendampingi Nurhaye melapor ke Mapolres Sambas, Senin (7/8)

Perbuatan majikannya yang memaksa mamakan kotoran bayi dan meminum air kloset itu, kata Hairiyah, sangat tidak manusiawi. “Perbuatan majikannya itu sangat tidak dibenarkan, di negara manapun,” kecamnya.

Hairiah berharap, derita yang dialami Nurhaye tersebut ditindaklanjuti pemerintah Indonesia dan Malaysia.

“Kerjasama dua negara untuk memroses kasus ini sangat memungkinkan. Apalagi kerjasama Polri dengan PDRM (Polisi Di Raja Malaysia) cukup baik. Saya yakin kasus-kasus perdagangan manusia seperti ini bisa ditangani dengan baik,” katanya.

Nasib tragis dialami Nurhaye, 22. Dia dianiaya majikannya di Bintulu, Malaysia, hingga mengalami cacat permanen di jari, bibir, kepala dan punggung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close