KKP Borong Penghargaan KemenPAN-RB
Direktur Jasa Kelautan, Miftahul Huda selaku Ketua Unit Penyelenggara Inovasi Layanan PUGaR pada Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut mengatakan bahwa inovasi layanan PUGaR selaras dengan yang disampaikan Menteri PAN RB.
Industrialisasi garam rakyat harus melibatkan para petambak garam sehingga manfaat ekonomi di sektor hilir dapat mereka nikmati, caranya dengan mengkorporasikan para petambak garam untuk mengelola usaha pascapanen dan pengolahan, atau dengan kata lain “hilirisasi petambak garam.
Sehingga garam yang mereka jual memiliki harga yang berlipat.
Layanan inovasi ini merupakan penambahan dari 3 layanan inovasi PUGaR sebelumnya yang pernah meraih Top 45 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2020, berupa integrasi lahan garam, pengelolaan gudang garam nasional terintegrasi gudang garam rakyat, dan penguatan SDM kelembagaan petambak.
Tim Inovasi Layanan PUGaR, M. Zaki Mahasin dan Khamid Baekhaki yang hadir dalam gelaran tersebut menyampaikan penanaman nilai–nilai budaya korporasi pada petambak garam menjadi tantangan tersendiri, karena mengubah pola laku dan kebiasaan masyarkat perlu usaha yang besar dan tidak semudah membalikan telapak tangan.
Namun, penerapan teknologi tepat guna yang diikuti dengan ketekunan dan terbukti meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi garam, menjadikan korporatisasi usaha garam sekarang mulai terlihat hasilnya.
Sementara itu, Kepala BPSPL Pontianak, Syarief Iwan Taruna Alkadrie mengatakan predikat pelayanan prima yang dicapai unit kerjanya karena terdapat percepatan layanan, utamanya pada layanan SAJI (Surat Angkut Jenis Ikan) selaku otoritas pengelola CITES. Dengan digitalisasi perizinan melalui aplikasi PASTIQu (Aplikasi Perizinan dan Rekomendasi Terintegrasi), yang selain cepat juga memudahkan para pengguna jasa, karena prosesnya dapat dimulai dari mana saja, ujarnya.(ray/jpnn)