KLHK Ajak Ibu Rumah Tangga Kelola Sampah
jpnn.com, JAKARTA - Ibu rumah tangga sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga menjadi sasaran penting yang harus diedukasi.
Terutama untuk mengatasi persoalan sampah di sumbernya. Hal ini menjadi pokok pembahasan pada seminar dan diskusi bertema "Memanfaatkan dan Bijak Mengendalikan Sampah Plastik" yang diselenggarakan atas kerjasama KLHK dengan Galang Kemajuan (GK) Foundation di Kantor Pusat KLHK, Jakarta (26/7).
Timbulan sampah dari rumah tangga merupakan penghasil sampah terbesar dibandingkan dengan sumber-sumber sampah lainnya.
Yaitu sebesar 36%, lebih besar dari timbulan sampah dari pasar tradisional yang hanya 24% (Data Adipura KLHK 2015 - 2016).
Dari presentase sampah rumah tangga tersebut 57% didominasi oleh sampah organik yang didominasi oleh sampah sisa makanan, kayu, ranting dan daun.
Besarnya prosentase sampah rumah tangga merupakan masalah sekaligus peluang untuk menyelesaikan masalah persampahan dari sumbernya.
Hal ini bisa dilakukan dengan cara melibatkan dan mengedukasi para ibu rumah tangga yang bersentuhan langsung dengan sampah rumah tangga.
"Salah satu kunci keberhasilan pengelolaan sampah ada di tangan ibu-ibu. Kalau mau terjun langsung mengelola sampah, para ibu harus tahu proses pengelolaannya dari hulu ke hilir," ujar Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Rosa Vivien.