KLHK Diminta Tak Membabat Hutan Lindung Bowosie
jpnn.com, JAKARTA - Komisi IV DPR meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tak membabat hutan lindung Bowosie.
Menurut anggota Komisi IV DPR Yohanis Fransiskus Lema, pembabatan hutan Bowosie telah mengancam krisis air bersih di Satar Kodi, Desa Nggorang, Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Hutan Bowosie adalah sumber mata air minum satu-satunya bagi masyarakat Kota Labuan Bajo. Jika hutan ini dibabat dikhawatirkan menggangu kebutuhan air bersih di Labuan Bajo," ujar Yohanis Fransiskus Lema, dalam keterangannya, Sabtu (28/8)
Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan harapan masyarakat di daerah itu kini bertumpu dari hutan Bowosie saja, karena masih ada tiga aliran sungai yang berhulu dari Bowosie.
Tiga aliran sungai itu berasal dari Wae Mese, yakni aliran Wae Nuwa, Wae Sipi dan kali Wae Baling.
Wae dalam bahasa setempat berarti sungai.
"Jika hutan dibabat, maka rakyat terancam mengalami kesulitan air bersih. Demikian pula, sungai terancam kering, sehingga pasokan air untuk lahan-lahan pertanian berkurang,” katanya.
Apalagi saat ini, pemerintah telah mengalih fungsi lahan seluas 400 hektare di hutan Bowosie untuk kepentingan bisnis pariwisata yang dikelola Badan Pelaksana Otorita-Labuan Bajo Flores.