KLHK Dorong Sektor Swasta Berperan Atasi Dampak Perubahan Iklim
jpnn.com, JAKARTA - Peran besar swasta dalam pencegahan perubahan iklim dan mendorong pembangunan ekonomi hijau diyakini menjadi salah satu kunci tercapainya target penurunan nol emisi karbon pada 2050.
Hal tersebut dibahas dalam webinar bertajuk Collaborative Contribution for Climate and Green Economy yang diinisiasi Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Kamis (3/6/2021).
Sektor swasta dinilai berperan penting dalam menggerakan konsep sustainability atau ekonomi hijau untuk mendukung tercapainya target ini. Salah satu contoh nyata dukungan sektor bisnis terhadap keberlanjutan dilakukan oleh Grup APRIL.
Produsen pulp dan kertas yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Riau ini memiliki acuan Sustainability Forest Management Policy 2.0, yang menjadikan proses operasional dan produksi perusahaan mendukung aspek berkelanjutan.
Tak hanya itu, Grup APRIL juga memiliki komitmen untuk mendukung tercapainya SDGs dan mendukung program prioritas pemerintah lewat komitmen APRIL2030, yang diluncurkan November lalu.
Salah satu target utamanya adalah mencapai net zero emission dari pemanfaatan lahan untuk tercapainya komitmen Climate Positive atau Iklim Positif pada 2030 di area operasional perusahaan.
“Ini salah satu bentuk kontribusi kami dalam pemenuhan target net zero emission, mendukung tercapainya iklim positif dengan beberapa aksi,” jelas Deputy Director Sustainability and Stakeholder Engagement Grup APRIL Dian Novarina.
“Beberapa hal yang akan kami kejar hingga 2030 misalnya memenuhi 90 persen kebutuhan energi untuk pabrik bersumber dari energi terbarukan hingga menargetkan kadar emisi dari produk yang dihasilkan turun 25 persen,” tambahnya.
Dian juga menjelaskan APRIL selalu mengedepankan pendekatan proteksi-produksi dalam operasinya.