Koalisi Indonesia Kerja Lobi DPD Terkait Kursi Pimpinan MPR

jpnn.com, JAKARTA - Partai politik (parpol) pendukung Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) masih membahas komposisi paket pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2019-2024.

Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny Gerard Plate mengatakan, supaya pemilihan pimpinan MPR berlangsung baik maka lebih bagus KIK membentuk formasinya dengan kelompok DPD, dan Koalisi Indonesia Adil Makmur juga demikian.

“Sehingga ada pemilihan. Jangan sampai semuanya bergabung-gabung,” kata Johnny kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/7).

BACA JUGA: Teroris yang Ditangkap di Magetan Ternyata Pengusaha Pengolahan Kulit Sapi

Dia menambahkan, dari sisi kekuatan politik untuk periode 2019-2024 sudah menguasai mayoritas parlemen. Menurut dia, KIK berisi 349 anggota atau setara 67 persen dari 575 legislator. Dia menegaskan, tidak perlu lagi menambah koalisi yang besar.

“Kan cukup dong, tidak usah terlalu besar koalisi. Ini profile yang bagus untuk kemajuan demokrasi kita,” ungkapnya.

Johnny mengatakan di internal mereka, diskusi soal pimpinan MPR masih cair dan dinamis. Hanya saja, kata dia, untuk kegotongroyongan politik dan kebaikan bangsa semua ruang untuk melakukan komunikasi masih terbuka.

Saat ini, pihaknya juga tengah menjalin komunikasi dengan kelompok-kelompok DPD. Hal ini mengingat komposisi pimpinan MPR sebagaimana amanat Undang-Undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (DPRD) terdiri dari empat fraksi dan satu kelompok DPD.

BACA JUGA: Pelatih Persib Sesalkan Sikap Suporter Persija: Semestinya Harus Ada Rasa Manusiawinya

“Tentu Koalisi Indonesia Kerja akan bicara dengan DPD, pimpinan kelompok-kelompok DPD, untuk secara konsensus membentuk formasi calon pimpinan MPR,” ujar Johnny.

Anggota Komisi XI DPR itu mengatakan anggota DPD nanti berjumlah 136 orang. Menurut dia, jumlah ini termasuk besar, sehingga komunikasi pun harus terus dilakukan.

“Nah, itu sedang berjalan. Anggota DPD itu ada 136 orang, ada banyak. Butuh banyak hari untuk bicara,” kata wakil ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi – Kiai Ma’ruf itu. (boy/jpnn)