Koalisi Pemerintah Lemah Sejak Lahir
Selasa, 15 Maret 2011 – 07:02 WIB
JAKARTA - Ide format ulang koalisi yang digagas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), disarankan untuk tidak hanya melakukan evaluasi kepada partai pendukung. SBY bersama Demokrat juga perlu melakukan evaluasi di internal sendiri. Ini karena, lemahnya pondasi awal koalisi juga mempengaruhi terjadinya perbedaaan pendapat antara Demokrat dengan sejumlah partai koalisi. Hal tersebut disampaikan oleh pengamat politik Charta Politika Yunarto Wijaya dalam diskusi di ruang fraksi Partai Demokrat, kemarin (14/3). Menurut Yunarto, koalisi yang dibangun Demokrat tak ubahnya kebijakan blind coalition (koalisi buta, red). Hal yang paling mendasar dari kebijakan itu adalah posisi Demokrat dan SBY membangun koalisi berbasis jumlah dukungan. "Koalisi hanya mengejar angka sebesarnya tanpa pertimbangan kualitatif," kata Totok, sapaan akrab Yunarto.
Bentuk koalisi ini, dibangun dengan konsep adanya kontrak politik Presiden SBY dengan pimpinan parpol. Konsep tersebut sudah salah kaprah. Rumusan koalisi Presiden hanya bisa dibangun dengan anggota kabinetnya di level eksekutif. Sementara, di level parlemen, koalisi seharusnya dibangun antar fraksi. "Di koalisi antar parlemen, loyalitas bisa ditumbuhkan melalui perumusan kebijakan bersama," kata Totok.
Menurut Totok, Setgab hanyalah solusi jangka pendek pemerintahan saat ini demi mengefektifkan koalisi. Namun, Setgab menjadi tidak efektif karena mengkooptasi hak anggota dewan sebagai wakil rakyat. Terlebih lagi, Setgab juga mengkooptasi hak koalisi parlemen dalam sebuah parlemen informal. "Dalam koalisi parlemen, pemimpin adalah partai suara terbanyak," ujar Totok menyinggung kepemimpinan Partai Golkar dalam Setgab.
JAKARTA - Ide format ulang koalisi yang digagas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), disarankan untuk tidak hanya melakukan evaluasi kepada partai
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Jadi Pimpinan Sementara DPR RI, Begini Ungkapan Anissa Mahesa
-
Melawan Kanker Serviks: Pentingnya Vaksinasi dan Kesadaran Masyarakat
-
Oh, Ternyata Ini Sosok Ultraman di DPR RI
-
Sosok yang Berjasa bagi Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 Bisa Masuk Kabinet
-
Kurir Kedapatan Bawa 12 Kilogram Sabu-Sabu dari Malaysia
BERITA LAINNYA
- Lingkungan
Aksi Nyata Restorasi Alam dan Edukasi Lingkungan Melalui Pembangunan Ekoriparian di UMRI dan UNILAK
Selasa, 01 Oktober 2024 – 19:44 WIB - Humaniora
Program TEKAD Kemendes PDTT Mendongkrak Status Desa di Indonesia Timur
Selasa, 01 Oktober 2024 – 19:24 WIB - Humaniora
Upacara Hari Kesaktian Pancasila Berlangsung Khidmat di Rutan Salemba
Selasa, 01 Oktober 2024 – 18:27 WIB - Humaniora
Gelar SMK Series, TJSL INKA Tingkatkan Keterampilan Siswa Kejuruan untuk Masuk Dunia Kerja
Selasa, 01 Oktober 2024 – 18:26 WIB
BERITA TERPOPULER
- Nasional
Mahasiswa UK Petra Tewas di Halaman Kampus, Ini Penjelasan Ajeng Dyah
Selasa, 01 Oktober 2024 – 16:42 WIB - Legislatif
Sultan B Najamuddin Kantongi Suara Bulat, Dipastikan Aklamasi Pimpin DPD RI
Selasa, 01 Oktober 2024 – 14:30 WIB - Kriminal
Bea Cukai Gagalkan Penyeludupan Sabu yang Disimpan di dalam Kaleng Makanan
Selasa, 01 Oktober 2024 – 19:10 WIB - Jabar Terkini
Detik-detik Penemuan Jasad Mahasiswa ITB di Indekos Bandung
Selasa, 01 Oktober 2024 – 14:20 WIB - Legislatif
Fraksi PDIP Solid Mendukung Puan Maharani Jadi Ketua DPR RI Lagi
Selasa, 01 Oktober 2024 – 15:37 WIB