Kok Bisa Honor Programmer DKI Sampai Puluhan Juta?
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman mengeluarkan klarifikasi terkait honor tenaga ahli programmer. Menurut Arie, ada kesalahan hitung berkaitan hal itu.
Dana untuk honor tenaga ahli programmer tercantum pada Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016. Anggaran ini terdapat dalam anggaran suku dinas dan Dinas Pendidikan DKI.
Tenaga ahli programmer itu dibayar Rp 400 ribu lalu dikali hari dan lokasi. Dengan begitu, satu orang bisa mendapatkan Rp 12 juta untuk kerja selama empat hari. Sedangkan untuk enam hari kerja dibayar Rp 57 juta.
"Itu ada kesalahan dalam penghitungan yang harusnya bisa lebih efisien. Harusnya enggak bermaksud seperti itu, tapi dari sudin (suku dinas) ada kesalahan. Biasanya semua pada copy paste aja sehingga enggak pas. Harusnya hanya apa tapi ditulisnya programmer," kata Arie di DPRD DKI, Jakarta, Jumat (20/11).
Arie menjelaskan, tenaga ahli programmer tersebut memiliki tugas terkait database dan pengolahan data. Menurut dia, anggaran terkait honor tenaga ahli programmer harus diefiensi.
"Harusnya (sistem pembayaran) enggak dikali-kali gitu, harusnya orang kali jam, kali hari. Jadi ini faktor pengkaliannya," ucap Arie.
Arie memastikan, pihaknya tidak memiliki keinginan untuk mencuri anggaran. "Enggak ada lah motif mau nyolong-nyolong, sekarang kan makin transparan," ujar Arie. (gil/jpnn)