Kombes Hengki Haryadi: Anggota Kami, Kasat Intel Polres Jakpus Sempat Tak Sadarkan Diri
jpnn.com, JAKARTA - Beberapa petugas Polres Jakarta Pusat (Jakpus) masih menjalani perawatan secara intensif karena jadi korban pemukulan saat demo mahasiswa Papua pada Jumat (11/3).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi mengatakan Kasat Intel AKBP Ferikson Tampubolon mengalami luka cukup serius di kepala dan hasil computerized tomography scan (CT scan) menunjukkan ada bercak pendarahan di jaringan otak.
"Anggota kami, terutama Kasat Intel Polres Jakpus yang dirawat di RS Tarakan dan terus ditangani secara intensif, karena mengalami luka-luka dan sempat tidak sadarkan diri," ujar Kombes Hengki Haryadi dalam keterangannya, di Jakarta, Minggu.
CT scan ialah prosedur diagnosis yang menggunakan komputer dan mesin sinar-X yang berputar untuk membuat gambar penampang tubuh.
AKBP Ferikson, kata Hengki, menjadi korban pemukulan pada saat melakukan pengamanan dan pengawalan aksi demonstrasi mahasiswa Papua di depan kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Jumat (11/3).
"AKBP Ferikson menjadi korban pemukulan oleh mahasiswa Papua saat mengamankan aksi demonstrasi di depan Kemendagri, Jakarta Pusat. Dia sempat pingsan saat dilarikan ke rumah sakit," katanya.
Hengki menyebutkan bahwa pelaku melakukan pemukulan setelah polisi memberikan imbauan peserta aksi untuk tetap menjaga situasi kondusif karena para mahasiswa Papua sempat mencoba mendekati Istana Negara.
Selain itu, katanya, ada empat anggota Sabhara juga yang menjadi korban kisruh aksi demo tersebut.