Kombespol Harry Kurniawan, Sosok yang Sabar Meredam Kerusuhan 22 Mei
Namun, karena sudah panggilan tugas, bersama 62 petugas lain, dia turun membersihkan jalan. Walaupun kedua mata harus menahan perih dan sedikit sesak karena aroma gas air mata yang masih kental terasa.
”Saat kerusuhan, kami sedikit menghindari, tapi tetap monitoring. Setelah kondusif, baru lakukan pembersihan dengan dikawal aparat keamanan,” katanya.
PPSU Kelurahan Kebon Sirih Bambang turut bertugas membersihkan kawasan Bawaslu. Karena pernah bertugas saat terjadi bom Sarinah beberapa tahun lalu, dia sudah siap mental. ”Terpenting, kami tetap harus menjaga diri saat bertugas,” ucapnya.
Kejelian dan kecepatan dalam bertugas juga harus diperhatikan benar oleh para tim medis seperti dr Rizky Futari Renggana dan timnya dari RSUD Tarakan.
Misalnya, saat menolong korban bernama Syaifullah. ’’Korban melambaikan tangan meminta bantuan. Cuma ketutup tumpukan barang bekas, jadi yang kelihatan hanya tangannya,’’ ujar Tatang Sotani, anggota tim RSUD Tarakan, menceritakan ulang yang dikatakan petugas kebersihan yang menemukan Syaifullah.
Tatang dkk harus terus bersiaga. ”Awalnya sih ditugasin mulai 21 sampai 25 Mei, tapi diperpanjang sampai 28 Mei kayaknya. Tapi, kami sistemnya gantian, nanti pukul 19.00 ada yang ganti,” jelasnya. (*/c10/ttg)