Komunitas Keren ala SwaDukuhKupang
Ambil Filosofi Semut dalam Bantu TetanggaSabtu, 29 September 2018 – 10:56 WIB
Bukan itu saja aksi sosial komunitas tersebut. Mereka juga kerap merawat warga yang sakit dan tidak ada yang merawat. Bahkan, awal aksi sosial mereka bisa dibilang bermula dari merawat orang yang sakit. Ketika itu Jujuk Alim Bukhori bertemu seorang warga miskin yang sakit diabetes parah. Kakinya gangrene. Bahkan, jari-jari kakinya sampai putus dengan sendirinya. Jujuk kemudian mengajak tiga rekannya tersebut untuk merawatnya.
Selain merawat luka, mereka membantu merujuk ke rumah sakit dengan berbekal SKTM. ''Sempat membaik, tetapi karena sudah parah, Sing Kuwasa berkehendak lain. Dia meninggal,'' katanya. Ada kejadian unik. Mereka tidak tahu bahwa warga tersebut beragama Kristen dan sempat merawat jenazah dengan cara Islam. Akhirnya, jenazah dimakamkan secara Kristen. ''Wis, gakpopo wis. Wong gak eruh. Yang penting kami sudah berupaya untuk berbuat,'' papar Argo.
Sekitar dua bulan lalu mereka mendapat kabar ada seorang warga yang tidak pernah terlihat keluar rumah selama beberapa hari. Mereka lantas berkumpul untuk mencari tahu penyebabnya. Namun, mereka tidak bisa masuk. Sebab, rumah terkunci dari dalam. Mereka lantas mendobrak rumah tersebut. Ternyata, penghuninya seorang diri dan mengalami sakit parah sehingga tidak bisa bangkit dari ranjang. ''Tidak jelas sakitnya. Seperti tifus, tetapi juga muntah-muntah. Pokoknya sudah lemas dan tidak bisa bicara,'' lanjutnya.