Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kota Casino di Pedalaman Australia Jadi Saksi Perjuangan Indonesia Melawan Belanda

Jumat, 06 November 2015 – 10:16 WIB
Kota Casino di Pedalaman Australia Jadi Saksi Perjuangan Indonesia Melawan Belanda - JPNN.COM

Di akhir perang di bulan Agustus 1945, barak tentara di Casino ini dikenal namanya sebagai Kamp Kemenangan. Antara tahun 1943 sampai 1945, pihak keluarga dari sekitar 10 ribu warga Indonesia yang ikut melarikan diri dengan pemerintah Belanda mulai tiba di Casino. Beberapa di antara mereka adalah warga Indonesia yang sebenarnya anti penjajahan Belanda, yang ikut mengungsi, karena mereka takut dengan Jepang.

Karena itu ketegangan mulai muncul di kota yang sebenarnya ketika itu hanya kota kecil yang menghasilkan berbagai produk susu ternak. Kabar mengenai kemerdekaan Indonesia 17 Agustus, sampai ke kamp tersebut pada bulan September 1945, dengan perintah dari Jakarta bagi warga Indonesia untuk 'menolak pemerintahan Belanda'.

Tanggal 12 September, banyak diantara tentara asal Indonesia ini menyatakan bahwa mereka tidak lagi berada di bawah pemerintahan Belanda. Mereka kemudian dipenjarakan oleh tentara Belanda, dan dalam waktu singkat, Camp Victory dikelilingi oleh pagar besi, lampu sorot dan pos penjaga.

Kota Casino di Pedalaman Australia Jadi Saksi Perjuangan Indonesia Melawan Belanda
Tentara Indonesia di Camp Victory, Casino tahun 1946. Foto: Casino Historical Society

 

Mereka yang bersimpati dengan Indonesia di Australia - kebanyakan berasal dari serikat pekerja kelautan yang sebelumnya menghalang-halangi kapal Belanda untuk kembali ke Indonesia- mulai memberitakan mengenai keadaan di kamp tersebut, dengan beberapa diantaranya menyebut Camp Victory seperti 'Belsen kecil', nama sebuah kamp konsentrasi Nazi Jerman.

Selama beberapa bulan kemudian, para tentara asal Indonesia di berbagai bagian di Australia menolak mentaati perintah Belanda, dan mereka kemudian dikirim ke Camp Victory untuk diadili secara militer. Sekitar bulan Oktober ada 400 orang tahanan. Mereka kemudian mengirim surat kepada Perdana Menteri Australia pada tanggal 29 November, menjelaskan bahwa mereka bukan lagi bagian dari  Belanda dan meminta agar dibebaskan.

Namun mereka tetap diadili oleh Belanda dan dijatuhi hukuman penjara. Dengan masalah mereka kemudian semakin mendapat perhatian publik, dan pegiat seperti Molly Warner yang juga menulis surat ke PM, mereka tetap dipenjara sampai tahun 1946.

24 Oktober lalu sekitar 100 orang berkumpul di Kota Casinon memperingati 70 tahun peristiwa perjuangan Indonesia melawan penjajahan Belanda, di kota

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA