KPC PEN Berhasil, Indonesia Jadi Salah Satu yang Terbaik di Dunia
jpnn.com, JAKARTA - Penghargaan yang diterima Airlangga Hartarto dari Priyadarshni Academy Global Award for Outstanding Contribution to National Economic Recovery adalah wujud pengakuan akan suksesnya penanganan pandemi oleh pemerintah Indonesia.
Airlangga sendiri merupakan Menko Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Hal ini disampaikan oleh ekonom senior Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy bahwa pemerintah Indonesia berhasil menurunkan angka kasus positif (positivity rate) Covid-19 yang tercepat di dunia.
"Harus diakui, di bawah Ketua KPCPEN Pak Airlangga, bersama Pak Luhut dan Pak Menkes, Indonesia menjadi salah satu negara terbaik di dunia yang mampu menurunkan kasus sebesar 58 persen dalam waktu 2 minggu. Ini sesuai penilaian dari lembaga penelitian John Hopkins University. Dan capaian ini luar biasa," ujar Yusuf.
Menurut Yusuf, strategi pemerintah yang dipimpin Presiden Jokowi ini dalam menghadapi lonjakan kasus gelombang pertama dan gelombang kedua dapat menjadi inspirasi negara lain yang hendak menerapkan pembatasan namun perekonomian tetap terjaga.
"Meskipun terjadi perbedaan pendapat dari banyak akademisi apakah kebijakan lockdown merupakan strategi yang tepat. Tapi kalau kita lihat saat gelombang pertama dan gelombang kedua, pemerintah berhasil menurunkan kasus cukup drastis. Ini bisa jadi inspirasi bagi negara lain," ungkapnya.
Selain mengendalikan Covid-19, menurut Yusuf, pemerintah juga cepat dalam melakukan vaksinasi kepada masyarakat. Ia menyebut berbagai lembaga yang memprediksikan Indonesia baru akan rampung 10 tahun mendatang.
"Banyak lembaga penelitian yang sanksi progres dari vaksinasi di Indonesia, apalagi mencapai herd immunity di akhir tahun ini. Saya kira itu meleset semua, kalau kita lihat angka data 1 bulan terakhir ini progresnya cukup tepat. Percepatan vaksinasi ini menurut saya juga berkat akselerasi Pak Airlangga sebagai Menko Perekonomian dan Ketua KPCPEN. Tanpa vaksinasi, pemulihan kesehatan dan ekonomi akan sulit stabil," jelas Yusuf.