KPK Ganjar Menpan Amran Penghargaan Anti Gratifikasi
Akademisi dari Universitas Paramadian Hendri satrio mengatakan tidak heran Amran memperoleh berbagai penghargaan karena prestasinya. Dalam hal pangan, Amran dicitrakan tidak pernah kompromi memberantas mafia dan kartel pangan. “Amran tidak pandang bulu. Lihat saja lebih dari 40 kasus pengoplos pupuk diproses hukum, kartel daging, bawang, ayam dan lainnya kena sanksi KPPU dan lebih dari 200 kasus pangan diproses hukum oleh Satgas Pangan”, ungkapnya.
Penghargaan terkait tata kelola pemerintahan antara lain: penilaian laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pertama kali selama ini oleh BPK-RI, penghargaan TOP IT Implementation on Ministry 2017 dan TOP Leader in IT Leadership 2017, Penghargaan Pengelolaan Kepegawaian Terbaik Tingkat Kementerian Besar oleh BKN, penghargaan atas keberhasilan stabilisasi harga pada hari raya Idul Fitri 2017 oleh UKP-PIP. Berbagai ucapan apresiasi pun sering dilontarkan dari kalangan DPR-RI, DPD-RI, akademisi, pengamat, praktisi, budayawan, negara sahabat dan lainnya.
Suwandi Plt Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementan menyebutkan terkait penertiban aparatur selama tiga tahun yaitu: Pertama Amran telah melakukan demosi dan mutasi 1.293 pegawai Kementan, termasuk diantaranya 435 pegawai pada Badan Karantina Pertanian. Kedua, bekerja cepat memproses kasus, yakni pada jam 10 pagi terima laporan salah satu oknum pegawainya melakukan pungli dan terkonfirmasi kebenarannya, maka jam 11 sudah ditandatangani SK Pemecatannya. Ketiga, dalam sehari pernah mencopot lima orang pejabat pada satu direktorat jenderal yaitu satu pejabat Eselon-I dan empat direkturnya. Bahkan ada yang mengatakan Mentan ini terlalu cepat memecat orang, andai tidak dipecat lebih awal kemungkinan besar oknum yang dipecat ini akan bermasalah hukum.
Keempat, pertama kali diterapkan lelang jabatan, pernah ada sahabat dekat Amran mendaftar dan memperoleh nilai terbaik, namun untuk menghindari persepsi nepotisme, maka Amran sendiri yang mencoretnya, Kelima, pernah ada pejabat Eselon-II ikut lelang seleksi Eselon-I lulus, pada saat akan diusulkan ke Presiden RI untuk diproses lebih lanjut, ternyata diperoleh informasi bahwa yang bersangkutan merupakan “titipan seseorang”, sehingga yang bersangkutan langsung dicoret Amran untuk menghindari dualisme loyalitas dalam bekerja.
Keenam, pada saat adik iparnya mendaftar CPNS tahun 20117 tidak lulus, Amran justru memberi apresiasi kepada Tim Seleksi CPNS, Ketujuh, Amran juga memberikan apresiasi kepada Panitia STPP yang tidak meloloskan familinya yang sejak kecil tinggal di rumahnya ikut seleksi mendaftar sebagai mahasiswa STPP, padahal kalaupun ingin nepotisme pasti bisa diterima karena proses seleksi berada dibawah kendalinya.
Kedelapan, pernah ada sahabatnya minta proyek pupuk di Kementan senilai Rp 100 miliar, berdiskusi dengan Mentan dan menyatakan maksud minta dimenangkan tender, setelah dikasih tahu bahwa di ruang kerja Menteri itu juga disadap Satgas KPK, maka yang bersangkutan langsung pucat dan mengundurkan diri dari tender.
Sejak menjadi pengusaha, Amran sudah biasa melakukan SIDAK kepada bawahannya. Setelah menjadi Menteri dengan memakai baju kaos, celana jeans dan sepatu kets, naik taxi sendiri ke Karantina Tanjung Priok, juga ke Tanjung Perak Surabaya maupun ke Pelabuhan Makassar menyamar ikut antri mengurus perizinan karantina dan dipungli oleh oknum petugas karantina, sehingga Amran langsung memberikan sanksi. Hasilnya kini dwelling time UPT Karantia per November 2017 berkisar 9-15 jam, dalam hitungan jam saja, bukan hari lagi,” jelasnya.
Sudah menjadi tradisi Amran tidak mau menerima bingkisan dalam bentuk apapun baik di rumah maupun di kantor. Bila ada yang mengirim bingkisan, langsung dilaporkan ke KPK. Dari beberapa kisah tersebut maka wajarlah bila Amran memperoleh penghargaan tersebut”, ungkapnya