Kredit Masih Lambat, Utang Luar Negeri Meningkat
jpnn.com - JAKARTA – Pertumbuhan kredit perbankan diperkirakan baru akan melejit pada kuartal kedua tahun depan.
Hal tersebut sejalan dengan proyeksi pemulihan pertumbuhan perekonomian pada semester kedua 2017.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan, hingga akhir kuartal III 2016, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan tercatat 22,3 persen dan rasio likuiditas berada pada level 20,2 persen.
Rasio kredit bermasalah perbankan (non-performing loan/NPL) tercatat 3,1 persen (gross) atau 1,4 persen (net).
Agus menambahkan, transmisi pelonggaran kebijakan moneter melalui jalur suku bunga sampai dengan September terus berlangsung.
Hal itu tecermin dari penurunan suku bunga deposito sebesar 108 bps secara year to date (ytd) dan suku bunga kredit sebesar 60 bps (ytd).
Namun, Agus mengakui transmisi kebijakan moneter melalui jalur kredit belum optimal.
Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan kredit yang masih terbatas, sejalan dengan permintaan yang masih lemah, terutama untuk kebutuhan investasi dari korporasi. Hingga kuartal ketiga 2016, kredit hanya tumbuh 7,9 persen.