Krisis Ekonomi Rasa Perang Sipil di Venezuela
Hiperinflasi juga membuat pendidikan dan kesehatan terabaikan. Warga sibuk menyiasati kondisi yang serbatidak menguntungkan tersebut. Sementara itu, pemerintahan Maduro seolah tidak peduli dengan penderitaan rakyatnya.
Penduduk Venezuela yang mengungsi ke negara-negara tetangga itu terpaksa bekerja serabutan. Yang penting, mereka bisa makan.
"Setiap hari ada dua atau tiga orang yang datang untuk melamar pekerjaan. Mereka mau disuruh kerja apa saja," ujar Jorge Lara, pemilik restoran Caraota di Bogota, Kolombia.
Tapi, Lara tentu tidak bisa banyak menolong. Tidak mungkin dia menerima pekerja serabutan lebih dari satu. Itu juga dialami para pengusaha Kolombia yang lain. Di Brasil, Peru, Argentina, dan Cile pun fenomena yang sama terjadi.
"Pengalaman saya di sini tidak menyenangkan," ujar Aury Durand. Jelas saja, perempuan yang sedang hamil delapan bulan itu bekerja di tempat cuci mobil. Perutnya yang buncit menghambat gerak-geriknya. Dia tak bisa gesit.
Namun, Durand termasuk beruntung. Sebab, meski hamil, dia tetap diterima bekerja. Sebagian besar pengungsi yang lain tidak beruntung. Mereka terpaksa melakukan apa saja supaya mendapatkan uang. Ada yang menjajakan permen di jalan-jalan ramai. Ada juga yang menawarkan jasa membersihkan kaca mobil. (bil/c10/hep)