Kualitas Infrastruktur Rendah Bikin Investor Enggan Lirik Madura
jpnn.com, JAKARTA - Ketersediaan infrastruktur menjadi salah satu kunci percepatan pembangunan Kawasan Madura. Sayangnya, kondisi infrastruktur di Pulau Garam itu secara umum masih memprihatinkan.
Kondisi jalan nasional dalam musim penghujan banyak rusak dan berlubang. Banyak jembatan penghubung antarwilayah yang sempit dan tidak memadai. Kondisi ini diperparah dengan minimnya marka jalan dan perilaku masyarakat yang kerap mendirikan pasar tiban di pinggir jalan.
“Kami merasa prihatin dengan kondisi infrastruktur di Kawasan Madura ini. Kami berharap pemerintah lebih serius untuk memasukkan Madura sebagai Kawasan prioritas berbagai program strategis nasional,” ujar Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin, Selasa (12/1/2020).
Dia menjelaskan dalam berbagai program kerja kementerian/Lembaga (K/L) mitra Komisi V DPR di tahun 2021, tidak ada program-program yang masuk kategori strategis nasional untuk Kawasan Madura.
Dia mencontohkan tidak ada program strategis nasional dari Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan yang ditujukan secara khusus untuk Kawasan Madura. Padahal mereka mempunyai tanggung jawab untuk melakukan percepatan pembangunan Kawasan Madura seiring pembubaran Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS).
“Seiring pembubaran BPWS, pengembangan Kawasan Madura dikembalikan ke PUPR dan Kemenhub, namun ironisnya tidak satu program strategis nasional dari dua kementerian tersebut yang dilaksanakan di Kawasan Madura,” katanya.
Syafiuddin mengungkapkan kurang layaknya infrastruktur di Pulau Garam memberikan banyak dampak negatif. Selain tidak menarik bagi investor, ketidaklayakan infrastruktur juga merugikan warga Madura sendiri.
Menurutnya, angka kecelakaan di jalan-jalan nasional cenderung meningkat. Apalagi saat musim hujan seperti ini.