Kuba Memperingati Setengah Abad Revolusi
Generasi Muda Mulai Abaikan Semangat Anti-ASJumat, 02 Januari 2009 – 06:30 WIB
"Kuba adalah kekuatan medis global. Tidak ada seorang pun yang bisa menyangkalnya," tandas Wakil Menteri Kesehatan Masyarakat, Joaqun Garca Salabarra. Karena itu, wajar jika Departemen Kesehatan Kuba menjadikan pengobatan dan layanan kesehatan gratis sebagai program utama. Menyusul tepat di belakang program kesehatan adalah pendidikan. Sebab, angka buta huruf di negara berpenduduk sekitar 11,2 juta jiwa itu termasuk tertinggi di dunia.
Parahnya, sebagian masyarakat Kuba yang lain justru cenderung menyalahkan Castro dan perintis kemerdekaan republik komunis itu atas kondisi negaranya saat ini. Sebab, revolusi yang dikomandani Castro itu berujung pada embargo ekonomi dari AS pada 1962. Hingga sekarang, masyarakat Kuba masih harus menanggung dampaknya. Sebagian besar warga negara tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok mereka. Generasi muda berpendapat, revolusi harus dibayar dengan harga yang sangat mahal.
Seraya memudarnya semangat revolusi di dada para pemuda, komunisme pun tidak lagi mencengkeram kuat pemerintahan. Apalagi, sejak Castro jatuh sakit dan terpaksa melimpahkan kekuasaan ke tangan adiknya, Raul. Dalam peringatan akbar kali ini pun, Castro dikabarkan tidak akan hadir. Segenap ritual yang dulu selalu dia jalankan, kini dilakukan Raul. Termasuk menyampaikan pidato revolusioner yang biasanya sarat pesan-pesan radikal.