Kunjungi Batam, Putu Rudana Dorong Pengembangan Cross Border Tourism
Diketahui bahwa Batam adalah zona yang dibangun untuk wilayah perdagangan bebas dan pelabuhan bebas, dan saat ini berkembang menjadi salah satu destinasi unggulan pariwisata sekaligus pintu gerbang utama kepariwisataan Indonesia.
Sebelum pandemi Covid-19, Batam selalu masuk tiga besar dari sisi penerimaan dan masuknya wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Putu Rudana mengatakan bahwa pintu gerbang pertama dari sisi jumlah wisman itu Bali, di mana sebagian besar masuk melalui udara dan laut khususnya kapal pesiar.
Kedua adalah Greater Jakarta yang mana sebagian besar masuk lewat udara karena hub utama di Indonesia adalah Soekarno Hatta.
"Dan ketiga adalah Batam, yang mana masuknya wisatawan sebagian besar melalui penyeberangan laut perbatasan (border). Pasca Covid-19, tiga wilayah ini selalu bersaing untuk menjadi yang terdepan,” kata Anggota biro komite IPU untuk Pembangunan Berkelanjutan itu.
Putu melihat dengan segala potensi dan letak geografis yang dimiliki, Batam sebagai wilayah wilayah/zon perdagangan bebas dan pelabuhan bebas, ke depan dapat menjelma menjadi sebuah destinasi pariwisata yang unggul dan komprehensif.
"Batam memiliki potensi besar dengan komprehensif konsep of tourism untuk menjelma menjadi sebuah destinasi alternatif di antara tiga negara, yaitu Indonesia, Singapore, dan Malaysia," kata Putu Rudana.
Oleh karena itu, Putu mendorong agar ke depan juga dibangun cross border tourism di daerah lain, misalnya, Sulawesi Utara dengan Filipina, Papua dengan Papua Nugini, bahkan negara-negara Pasifik dan sekitarnya.