Kurang Landai, Fly Over Terancam Rombak Ulang
jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Permintaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) tentang pembangunan fly over depan Mal Boemi Kedaton (MBK) sepertinya cukup berat.
Jika Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung harus mengikuti permintaan kelandaian lima persen, sudah pasti dilakukan rombak ulang.
Saat ini, pihak kontraktor sudah masuk pengerjaan konstruksi pird (tiang) satu dan dua. Jalur naik juga sudah sedikit tergambar dari penampakan dinding fly over dan tumpukan tanah.
Pelaksana lapangan PT Dewanto Cipta Karya Sutarno mengatakan, awalnya pemkot sempat menyodorkan desain fly over dengan panjang 500 meter. Karena minimnya dana, desain dibuat menyesuaikan dana yang ada.
’’Hasilnya, dengan dana yang ada saat ini, kelandaian enam persen dan panjangnya 400 meter. Kalau mau dibuat kelandaian lima persen, bangunannya harus dirombak,” ujar Sutarno ditemui di lokasi pembangunan di Jl. Teuku Umar, Bandarlampung.
Alhasil, permintaan Kemenpupera dinilai memberatkan pihaknya. Sebab dengan begitu, desain fly over harus lebih panjang 50 meter di Jl. Teuku Umar dan Jl. Z.A. Pagar Alam.
Dia melanjutkan, sebelumnya perusahaannya telah berkonsultasi dengan konsultan perencanaan. Dalam kesepakatan itu pemkot telah menyetujui design baru yang dibuat menyesuaikan dana.
Hal lain, tentu harus ada pembebasan lahan kembali. Menurutnya itu jelas menambah pekerjaan Pemkot. ’’Banyak pertimbangannya. Termasuk bangunan kami. Pird satu dan dua harus ditambah tingginya satu meter ke atas. Kami juga harus membongkar bangunan lagi,” terangnya.