Kurang Landai, Fly Over Terancam Rombak Ulang
Jika benar harus dilakukan, dapat dipastikan PT Dewanto Cipta Karya akan mengalami kerugian. Meski Sutarno tidak menyebutkan besarannya, tapi beban itu akan mereka limpahkan ke Pemkot. ’’Ya jelas rugi, tapi nanti itu menjadi urusan Pemkot,” lanjut dia.
Sementara, pengerjaan proyek kemarin terlihat diperlambat. Selain itu, jumlah pekerja dikurangi dari 85 menjadi 25 orang. Di mana, sejak kemarin pagi pihaknya juga sudah mendapat kabar bahwa pusat meminta untuk menghentikan pekerjaan berat.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kota (Sekkot) Bandarlampung Badri Tamam mengatakan akan mengkajinya lebih dulu. Masalah yang ada saat ini menurutnya hanya persoalan teknis saja.
’’Ya adendum Kemenpupera seperti itu harus disesuaikan semua. Rencananya besok (hari ini, Red.) tim Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bandarlampung bersama konsultan akan meninjau lokasi,” ujar Badri.
Disinggung soal dana yang akan membengkak jika memenuhi permintaan Kemenpupera, Badri mengaku hal tersebut merupakan hal teknis. Sehingga dirinya belum bisa menjelaskan hal tersebut.
’’Yang jelas untuk kelanjutannya seusai arahan Pak Wali Kota saja,” tandasnya.
Diketahui, Direktur Jembatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kemenpupera Iwan Zarkasi menygatakan saat ini desain yang diajukan dinilai cukup membahayakan calon pengendara yang melintasi fly over.
’’Bentuknya terlalu curam. Dengan kemiringan enam persen. Kami minta revisi, agar nantinya lebih aman untuk pengendara. Jadi diubah ke angka lima persen,” ujar Iwan saat dihubungi melalui ponselnya.