Kurang Tidur jadi Penawar Depresi?
jpnn.com - Tetap terjaga di malam hari mungkin menjadi kunci cepat untuk meningkatkan mood Anda.
Periset di Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania melihat kembali studi puluhan tahun lalu yang meneliti tentang kurang tidur dan menyimpulkan bahwa kurang tidur untuk sementara bisa memperbaiki gejala depresi hingga 50 persen.
Semua bentuk kurang tidur, mulai dari yang parsial (20 sampai 21 jam tanpa tidur) hingga 36 jam, merupakan obat anti-depresi yang efektif untuk pasien di seluruh demografi. Hal ini menurut analisis dari 66 studi bahasa Inggris mengenai topik ini dari 1974 hingga 2016.
Terlebih lagi, pasien dilaporkan merasa lebih baik hanya dalam waktu 24 jam setelah perawatan.
"Studi dalam analisis kami menunjukkan bahwa kurang tidur efektif untuk banyak populasi," kata penulis utama studi tersebut dan juga seorang associate klinis dan psikolog penelitian di Cpl. Michael J. Crescenz VA Medical Center, kepada Penn Medicine, Elaine Boland, seperti dilansir laman NYPost, Kamis (28/9).
"Terlepas dari bagaimana respons diukur, bagaimana kekurangan tidur disampaikan atau jenis depresi yang dialami subjek, kami menemukan tingkat respons yang hampir setara," jelas Boland..
Penelitian yang pertama kali diterbitkan dalam Journal of Clinical Psychiatry ini mengakui bahwa lebih banyak penelitian perlu dilakukan untuk menentukan mengapa kurang tidur bisa mengurangi depresi dengan sangat cepat.
"Lebih dari 30 tahun sejak ditemukannya efek antidepresi kurang tidur, kami masih belum memiliki pemahaman yang efektif mengenai seberapa efektif pengobatan dan bagaimana mencapai hasil klinis terbaik," kata penulis senior, Philip Gehrman, seorang profesor psikiatri dan anggota Penn Sleep Center.