Kurang Tidur Sebabkan Emosi Berlebihan?
Seiring dengan berjalannya waktu, hal tersebut bisa menyebabkan kesulitan beradaptasi terhadap situasi tertentu.
Contohnya, ada beberapa situasi atau kondisi yang bisa ditangani secara baik ketika seseorang mendapatkan waktu tidur yang cukup. Akan tetapi, bagi mereka yang kurang tidur, situasi tersebut bisa saja sulit ditaklukkan.
Dengan kata lain, situasi yang seharusnya mudah bisa menjadi sulit apabila seseorang dalam kondisi kurang tidur. Pada akhirnya, itu bisa memunculkan perasaan frustasi dan amarah.
Kurang tidur juga bisa meningkatkan emosi negatif lainnya
Tak berhenti di situ, kurang tidur dan kualitas tidur yang buruk juga telah lama dikaitkan dengan berbagai gangguan fisik, mental, maupun emosional. Dalam jangka pendek, kurang tidur dapat meningkatkan emosi negatif seperti ansietas, kegelisahan, dan perasaan sedih.
Selain itu, kurang tidur juga dapat menurunkan berbagai emosi positif seperti kebahagiaan, antusiasme dan rasa gembira.
Kesimpulannya, mengantuk akibat kurang tidur memang bisa sebabkan emosi berlebihan, yaitu berdampak pada kemampuan dalam mengontrol suasana hati dan emosi.
Oleh karena itu, agar suasana hati serta daya fokus tetap terjaga, upayakan untuk selalu mendapatkan waktu tidur yang cukup, yaitu selama 7-8 jam setiap harinya.(NB/RN/klikdokter)