Laba BTN Naik Sebegini Jelang Rights Issue
Secara keseluruhan, bank yang dipimpin oleh Direktur Utama Haru Koesmahargyo ini mencatatkan total aset sebesar Rp 391,58 triliun per Oktober 2022 atau meningkat 1,35% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
BTN saat ini sedang memproses Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue dengan jadwal selesai pada Desember 2022 mendatang. Target dana untuk rights issue sebesar Rp 4,13 triliun, termasuk Rp 2,48 triliun penyertaan modal negara (PMN).
Analis MNC Sekuritas Tirta Gilang Widi Citradi menilai rights issue BBTN menarik karena didukung fundametal perusahaan yang semakin membaik.
Perbaikan yang jelas terlihat pada perbaikan biaya dana.
“BBTN punya kinerja yang solid sebagai salah satu bekal untuk mensukseskan right issue," ujar Tirta dalam riset MNC Sekuritas yang dirilis Selasa (29/11).
Kombinasi penguatan struktur dana murah atau CASA yang dilakukan oleh BBTN dan alokasi aset dengan imbal hasil yang menarik serta manajemen risiko yang prudent akan menjadi pendorong peningkatan NIM BBTN.
Selain kinerja yang solid serta strategi bisnis yang menitikberatkan pada risk adjusted return yang baik, Tirta juga menilai yang tak kalah penting dari aksi korporasi BBTN adalah dana right issue akan memperkuat permodalan BBTN.
“Setelah right issue dilakukan, maka tier-1 capital BBTN bisa mencapai lebih dari 15% dan CAR BBTN bisa mencapai 20,6%. Ini akan membawa BBTN dari sisi permodalan bisa setara dengan bank-bank KBMI IV” ujar Tirta.