Lagi-Lagi Terjadi, Capres Klaim Kemenangan Meski Belum Ada Hasil Resmi
jpnn.com, QUITO - Kandidat presiden Ekuador Andres Arauz menyatakan diri sebagai pemenang pemilihan pada Minggu (7/2), kendati jajak pendapat menunjukkan bahwa ia kemungkinan masih akan menghadapi putaran kedua dan hasil resmi belum diumumkan.
"Kemenangan ini, seperti yang sudah kami sebutkan, besar. Rasionya 2 banding 1 melawan kandidat bankir yang tampaknya berada di tempat kedua," kata Arauz selama konferensi pers.
"Kami harus melihat hasil akhirnya, tapi kami sangat senang," ia menambahkan.
Selama kampanye pemilihan presiden, Arauz menjanjikan akan mengumpulkan satu miliar dolar AS (sekitar Rp 14,02 triliun) dalam bentuk pembayaran tunai langsung bagi keluarga-keluarga.
Ia tidak mendukung persyaratan paket pembiayaan IMF sebesar 6,5 miliar dolar AS (sekitar Rp 91,27 triliun).
Arauz, 36 tahun, adalah ahli ekonomi dan merupakan anak didik mantan Presiden Rafael Correa.
Saingan utamanya dalam pilpres, Guillermo Lasso, telah menjanjikan lebih banyak investasi asing dan peningkatan produksi minyak. Namun, janji itu telah dirusak oleh citranya sebagai bankir konservatif.
Kandidat lainnya, pengacara dan aktivis pribumi Yaku Perez, menjalankan kampanye anti pertambangan.