Langsung Turun di Sektor Pertanian, PBNU Dorong Peningkatan Produksi
"Program ini menjadi yang terbaik selama bekerja sama dengan Kementrian Pertanian," ujarnya.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama H Marsudi Syuhud menambahkan bahwa bertani adalah bagian dari jihad karena bisa mengurangi persoalan pangan. Contoh ini, kata dia, bisa dilihat di banyak negara yang sampai saat ini masih kekurangan lahan menanam.
"Ini bagian dari jihad. Kan dalam pertanian itu ada Fathul Mu'in dimana juga termasuk daf'u dararin ma'sumin yang berarti mengurangi problem dari sektor pertanian," kata Marsudi.
Menurut dia, kekurangan negara lain seharusnya bisa dimanfaatkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Terlebih Indonesia masih memiliki lahan yang cukup.
"Di Taiwan, Hong Kong, dan Arab Saudi mana ada lahan subur seperti kita. Jedi mari kita Jihad dalam bertani atau melaksanakan Fathul Mu'in yang termasuk daf'u dararin ma'sumin," katanya.
Sebelumnya Lembaga Pengembangan Pertanian PBNU menggelar rakernas di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat. Rakernas ini merupakan langkah cepat dalam mengatasi persoalan pertanian serta mewujudkan kedaulatan pangan sesuai arahan Kementerian Pertanian.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kiai Said Aqil Siroj mengapresiasi kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) dibawah pimpinan Andi Amran Sulaiman.
Menurut Kiai, Mentan Amran sudah terbukti dan sudah teruji mampu menggebrak sektor pertanian menjadi lebih baik.