Laris di Pasar Ekspor, Usaha Mebel Rotan Sukoharjo Beromzet Rp 5 Miliar Per Bulan
Pihaknya sekali ekspor per bulan nilainya bisa mencapai Rp 4,5 miliar hingga Rp 5 miliar melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Jateng.
Dia menjelaskan produksi perabot rumah dari bahan baku rotan asal Indonesia disukai pasar luar negeri, karena bahannya ringan sehingga jika dipindah kemana-mana sangat mudah, dari segi harga barang natural lebih mudah tidak dari bahan kayu.
Jadi produk bahan rotan alami dengan harganya lebih murah sehingga disukai konsumen di luar negeri.
Bahkan, mebel dari bahan baku rotan lagi naik daun sehingga peminatnya banyak.
Persaingan produk mebel rotan dari Indonesia di pasar dunia, kata dia, terberat dari produk Vietnam yang harganya bisa lebih murah.
Namun, semua pengusaha produksi mebel rotan di Solo justru bersatu untuk bisa bersaing dengan produk luar negeri di pasar dunia.
"Kami dari produksi (mebel rotan, red) lebih halus hasilnya dibanding produksi luar. Hal ini, menjadi nilai tambah produksi kita," kata Rahadien. (antara/jpnn)