Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Lawan Desoekarnoisasi, Guntur Rilis Buku Bung Karno, Bapakku, Kawanku, Guruku

Minggu, 06 Juni 2021 – 20:44 WIB
Lawan Desoekarnoisasi, Guntur Rilis Buku Bung Karno, Bapakku, Kawanku, Guruku - JPNN.COM
Guntur Soekarno bersama putrinya, Puti Guntur Soekarno. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Putra pertama Presiden Soekarno, Guntur Soekarno akan kembali meluncurkan buku bertajuk, ‘BUNG KARNO, Bapakku, Kawanku, Guruku’. Buku ini kembali dicetak untuk ketiga kalinya menjawab kegelisahan Guntur Soekarno terhadap gerakan de-soekarnoisasi di era reformasi.

Dia menilai, saat ini ada kalangan yang masih terus berupaya melakukan de-soekarnoisasi. Sehingga, Guntur mengungkapkan, perlu pengingat agar rakyat dan juga generasi muda tidak melupakan siapa itu Soekarno.

“Sekarang ini ada sebagian kalangan ingin melakukan de-soekarnoisasi. Sehingga anak muda sekarang enggak jelas mengenai identitas politiknya, nasionalisme juga mlempem, untuk itu, saya pikir perlu ada bacaan yang bisa menimbulkan itu,” katanya dalam diskusi virtual, Minggu (6/6)

Guntur menjelaskan, Indonesia saat ini sangat memerlukan adanya indoktrinasi untuk pembinaan watak dan jiwa bangsa. Indoktrinasi ini telah dihapuskan pada era orde baru. Dan seharusnya di era reformasi, pembinaan watak dan jiwa bangsa diselenggarakan.

“Jadi jiwa dulu yang dibangun. Watak yang dibangun. Dengan begitu, secara otomatis rasa patriotisme, nasionalisme, pengenalan pada pahlawan akan timbul, jadi inget lagi. Siapa Pangeran Diponegoro? Siapa Gatot Soebroto,” ujarnya.

Dalam buku ini, dia mencoba mengenalkan sosok Soekarno dengan cara paling sederhana. Guntur menuliskan semua pengalaman dirinya dengan Soekarno, sebagai seorang anak, kawan dan murid.

“Saya itu menulis artikel enggak pakai referensi, hanya dengan ingatan saja. Apa yang diingat saja, berdasarkan pengalaman, jadi bentuk artikelnya semacam, Bung Karno ngomong apa saya jawab apa. Jadi tanya jawab,” terangnya.

Dia menceritakan, buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1977. Kala itu, orde baru terus melakukan de-soekarnoisasi secara masif kepada rakyat dan generasi muda. Dan untuk mencegah hal tersebut terjadi, Guntur menilai, menulis adalah salah satu cara agar ingatan rakyat terhadap sosok Soekarno tidak hilang.

Putra pertama Presiden Soekarno, Guntur Soekarno akan kembali meluncurkan buku bertajuk, BUNG KARNO, Bapakku, Kawanku, Guruku

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News