Layanan SARITA, Jembatan Petani Menuju Pasar Ekspor
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian kini terus mendorong peningkatan ekspor berbagai produk pertanian. Berbagai kemudahan pun pemerintah berikan untuk pelaku usaha, termasuk dengan pelayanan online. Untuk komoditas pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian memperkenalkan layanan SARITA sebagai jembatan petani menuju pasar ekspor. SARITA merupakan singkatan dari Sistem Agribisnis Tanaman Pangan.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyampaikan layanan online ini difasilitasi lengkap berbagai fitur untuk persyaratan ekspor. Layanan itu dapat diunduh http://aplikasi2.pertanian.go.id/sarita/
Dengan adanya aplikasi ini, eksportir dan pedagang yang selama ini kesulitan mencari barang di petani menjadi lebih mudah. Aplikasi ini juga bisa menjembatani petani dan produsen benih. “Kami beri akses layanan online kepada petani. Kontak personal eksportir dan pedagang. Sudah kami data, sehingga petani tidak lagi kesulitan kemana mencari eksportir,” kata Suwandi.
BACA JUGA: Anggaran Kementan Turun, Kinerja Sektor Pertanian Semakin Melesat
Selain layanan online, pemerintah juga akan mendorong konsep warehouse yang saat ini telah dimulai dari Sidoarjo Jawa Timur. Warehouse ini memiliki kapasitas simpan 8 ribu ton. “Produk-produk pangan dari sentra di Jawa Timur sudah rapih dengan pengemasan, nanti didistribusikan ke seluruh supermarket di Indonesia juga ekspor,” ujarnya.
Jaringan warehouse tersebut menurut Suwandi, memiliki outlet pangan di beberapa negara seperti Singapura, Hongkong, Tiongkok, Jepang, dan lainnya. Dengan demikian, pelaku usaha dari negara lain tidak lagi perlu ke Indonesia, karena outlet produk pertanian Indonesia sudah ada di negara mereka. Bukan hanya Jatim, pihak swasta akan membangun warehouse di sentra lainnya. Sudah direncanakan akan dibangun di wilayah Belawan, Batam, Makassar, Banjarmasin, Semarang dan Jakarta.
BACA JUGA: 4 Tahun Terakhir, Kinerja Ekspor Kementan Membaik
Suwandi mengakui, untuk mendorong ekspor memang Indonesia harus memiliki beberapa pergudangan dengan kapasitas penyimpanan yang besar. Dengan kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan, diharapkan dapat menjaga sistem distribusi berjalan dengan baik. “Jadi tugas Kementan membina petani dan produknya di sentra pertanian. Supaya menghasilkan produk yang bermutu dan berdaya saing,” tegasnya.