Lebih Baik Utamakan Tembakau Lokal Daripada Gabungkan SKM dan SPM
SKM golongan dua menggunakan tembakau dalam negeri 72 persen, tembakau impor enam persen, dan cengkih 22 persen.
Sementara itu, SPM golongan satu menggunakan tembakau lokal sebanyak lima persen, tembakau impor 95 persen dan tidak ada cengkih.
“Jelas SPM lebih tinggi impor (tembakau),” terangnya.
Dia mengatakan, jika cukai tembakau terus dikejar untuk memaksimalkan pendapatan negara, industri hasil tembakau (IHT) yang dapat bertahan hidup adalah industri besar.
“Ini berpotensi oligopoli dan monopoli,” ucapnya.
Dia mencontohkan negara-negara tetangga yang mengoptimalkan cukai tembakau untuk pendapatan negara.
“Hasil studi (cukai tembakau) pada Malaysia dan Australia, rokok ilegal marak karena terlalu tinggi kenaikan tarif cukai,” tuturnya. (jos/jpnn)