Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Lebih Bangga Murid Sukses daripada Manggung Bareng Queen

Sabtu, 16 Agustus 2014 – 13:00 WIB
Lebih Bangga Murid Sukses daripada Manggung Bareng Queen - JPNN.COM
ESTAFET ILMU: Heidi Awuy (tengah) bersama dua muridnya, Felicia Liviani Tandiono (kiri) dan Shienny Kurniawaty. Panji Dwi Anggara/Jawa Pos/JPNN.com

Tidak ingin ilmunya dangkal, sebelum memutuskan membuka sekolah harpa, Heidi menimba ilmu kepada para musisi harpa dunia. Antara lain, Sebastien Lipman, Maria Rosa Calvo Manzano, Alexandre Bonnet, dan Lieve van Oudhesdem.

’’Saya tidak ingin mengajar sembarangan. Saya tidak ingin apa adanya,’’ tuturnya.

Kini sudah 30 tahun Heidi mengenalkan alat musik yang suaranya mirip dengan piano klasik itu di Indonesia. Sudah banyak muridnya yang ’’sukses’’ dengan harpanya. Salah seorang di antara mereka adalah harpis cantik Maya Hasan.

’’Maya belajar selama enam tahun. Ketekunannya luar biasa,’’ kata Heidi.

Tidak hanya harpis asal Jakarta yang menimba ilmu kepada Heidi. Beberapa muridnya berasal dari luar kota. Mereka belajar secara privat sehari penuh kepada Heidi. Setelah itu, mereka pulang. Minggu depannya belajar lagi. Padahal, mereka datang dari kota yang jauh dan harus ditempuh dengan mengguankan pesawat.

Di antara murid Heidi yang berlatih secara ekstrem itu adalah Shienny Kurniawaty dan Felicia Liviani Tandiono. Keduanya asal Surabaya. Shienny mulai belajar pada 2010. Setiap jadwal privatnya tiba, dia terbang ke Jakarta dengan menggunakan first flight dan pulang ke Surabaya menggunakan penerbangan terakhir. Hal itu kemudian dicontoh Felicia yang mulai berlatih di sekolah Heidi pada 2012.

Namun, sejak 2014, giliran Heidi yang terbang Jakarta–Surabaya PP untuk menemui murid-muridnya. Apalagi, muridnya di Surabaya terus bertambah.

’’Sekarang gantian saya yang pergi pagi dan pulang malam naik pesawat. Waktu seharian di Surabaya benar-benar hanya untuk mengajar. Kalau mau tidur, ya pas di pesawat,’’ katanya.

Usianya tak lagi muda. Sudah lebih dari setengah abad. Namun, bila sedang memegang harpa, jari-jemari lentik plus penghayatan dan tenaganya tidak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close