Lihat Angka-angka ini, Presiden Jokowi Optimistis Indonesia Bisa Menghadapi Tantangan 2022
"Oleh sebab itu, kami akan lanjutkan dengan setop bauksit, stop tembaga, setop timah, dan yang lain-lainnya. Hilirisasi menjadi kunci dari kenaikan ekspor kita," jelasnya.
Selain itu, peringkat daya saing Indonesia juga mengalami kenaikan sebanyak tiga peringkat. Peringkat di sektor bisnis naik ke posisi 37 dan di digital bisnis naik ke posisi 53.
Sejumlah indikator lainnya seperti indikator konsumsi dan produksi juga terlihat menguat.
Angka keyakinan konsumen yang pada Maret 2021 berada di posisi 113,8, pada November 2021 sudah berada di angka 118,5.
Indeks belanja masyarakat juga telah naik ke angka 120,5. Adapun purchasing manager index (PMI) manufaktur yang sebelum pandemi berada di angka 51, sekarang sudah berada di angka 53,9.
"Optimisme melihat angka-angka seperti ini harus kita tunjukkan. Kemudian konsumsi listrik tumbuh juga 14,5 dan 5,7, untuk industri 14,5, untuk bisnis 5,7. Angka-angka seperti ini harus kita lihat. Harian saya dapat angka-angka seperti ini," imbuhnya.
Presiden juga bersyukur bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia pada 2021 juga mengalami kenaikan sebesar 10,1 persen.
Angka tersebut cukup tinggi jika dibandingkan dengan sejumlah negara tetangga seperti Singapura di angka 9,8 persen, Malaysia minus 3,7 persen, dan Filipina minus 0,2 persen.