Lily Wahid: Negara Akan Kuat dengan Musyawarah
jpnn.com, JAKARTA - Mantan anggota DPR Lily Wahid merasa prihatin karena masyarakat Indonesia seolah sudah melupakan musyawarah mufakat.
Menurut Lily, masyarakat sekarang ini lebih memilih menggunakan suara terbanyak dalam memutuskan sesuatu daripada kesepakatan bersama.
“Itu menjadi sesuatu yang berbahaya bagi bangsa ini karena masyarakat sekarang ini sedang berada di titik yang kalau kamu tidak sependapat sama saya berarti kamu bukan teman saya,” ujar Lily, Selasa (3/4).
Cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari ini menambahkan, zaman dulu musyawarah sudah menjadi jalan tengah dalam menghadapi masalah sehari-hari.
Berbagai masalah di tengah masyarakat diperbincangkan bersama dan mencari solusi yang terbaik.
Saat ini, kondisi masyarakat telah berbeda dalam menyikapi perbedaan. Perbedaan diselesaikan dengan cara voting tanpa memikirkan maslahat untuk masyarakat.
Menurut dia, kultur musyawarah mufakat telah menjadi landasan negara yang ditinggalkan, baik dalam pemerintah maupun masyarakat.
“Masyarakat terkadang juga tidak mampu menyelesaikan persoalan perbedaan karena lunturnya kultur musyawarah. Adanya perbedaan ekonomi menjadikan suatu alasan mengapa perbedaan agama menjadi sesuatu yang diributkan,” ujar Lily.