LKS Gratis, Buku Paket Dijual Mahal
jpnn.com - KEJAKSAN--Masyarakat masih saja terbebani dengan biaya pendidikan. Hal yang sama dikeluhkan seluruh masyarakat Kota Cirebon yang terangkum dalam sms 24 jam Radar Cirebon (Grup JPNN). Dinas Pendidikan akan menindak tegas sekolah yang menjual buku paket dengan harga tinggi.
Wali kota Cirebon, Drs H Ano Sutrisno MM mengaku, menerima banyak aduan pendidikan dari warga RW 02 dan RW 06 Kelurahan Kesenden. Tidak hanya warga di dua RW tersebut. Warga di daerah lain merasakan hal yang sama. Dikatakan warga yang mengirimkan pesan singkat ke Radar Cirebon, Suminta, pihaknya mengapresiasi langkah Pemkot Cirebon yang menggratiskan Lembar Kerja Siswa (LKS) bagi seluruh tingkatan.
Namun, muncul biaya pendidikan lain dalam bentuk buku paket yang mahal. “LKS gratis, buku paket mahal sekali,” ucapnya, dalam pesan singkat.
Hal yang sama disampaikan warga RW 02 dan RW 06 Kelurahan Kesenden pada program Sapa Warga. Mendengar pengakuan warga, Ano berang. Menurutnya, saat ini Pemkot Cirebon sedang membahas penggratisan LKS.
Namun, kenyataannya ada banyak program yang diada-adakan pihak sekolah. Di samping itu, wali kota 2013-2018 itu menyesalkan peran komite sekolah tidak aktif. Padahal, mereka terbentuk sebagai wakil aspirasi orangtua siswa. “Tapi, kadang komite sekolah justru ikut sekolah,” ucapnya di hadapan warga.
Komite sekolah, kata Ano, merumuskan kebijakan pendidikan dan biayanya. Buku paket mahal, daftar ulang bayar, menjadi catatan Ano-Azis yang akan diperjuangkan.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik), Drs Casir Edy Supriyadi MPd menegaskan, disdik akan memberikan sanksi tegas kepada sekolah yang menjual buku dengan harga tinggi.
“Kami sering memberikan peringatan kepada guru dan kepala sekolah. Jangan membebankan biaya pendidikan kepada orangtua,” terangnya, kepada Radar, Jumat (23/8).