Loyalis Anas Minta Putu Buka Saja Semuanya
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Divisi Komunikasi Publik, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrat (PD), Gede Pasek Suardika mengatakan secara politik keterwakilan Provinsi Bali di DPR sangat dirugikan oleh PD.
Sebab, menurut Pasek, dari sembilan kursi DPR dari daerah pemilihan (dapil) Bali, hanya tinggal tujuh kursi.
"Dapil Bali itu ada sembilan kursi di DPR. Kini tinggal tujuh, karena dua anggota DPR dari Bali masuk penjara tersangkut kasus korupsi yakni Jero Wacik dan I Putu Sudiartana," kata Pasek, saat dihubungi wartawan, Kamis (30/6).
Ironisnya, lanjut mantan Ketua Komisi III DPR ini, kedua yang masuk penjara itu kader PD. "Seharusnya, DPP Demokrat bertanggungjawab terhadap hak-hak politik Bali itu," tegasnya.
Selain itu, loyalis Anas Urbaningrum ini mengkritisi semakin tidak jelasnya pola kaderisasi Demokrat saat ini.
Bagaimana mungkin, ujarnya, orang yang saat menjelang penyusunan daftar calon tetap (DCT) baru masuk partai lalu bisa dipercaya menjadi Wakil Bendahara Umum Demokrat, sebuah jabatan prestisius dan bertanggung jawab terhadap keuangan partai.
"Saya saja memulai karir dulu di Demokrat sejak 2004 menjadi wakil ketua tim kampanye SBY-JK di Bali, lalu ketua dewan pakar DPD Partai Demokrat Bali dan setelah itu baru menjadi ketua departemen pemuda dan olahraga, serta terakhir sebagai ketua divisi komunikasi publik. Sangat berjenjang dan tidak begitu saja,” ujar anggota DPD asal Bali itu.
Nah, dengan proses yang instan seperti sekarang, kata dia, patut diduga ada hal spesial kalau melihat jabatannya di DPP dengan kecepatan dan peran yang dimiliki.