Luar Biasa, Jepang Bakal Sediakan Vaksin COVID-19 Gratis untuk Semua Warga
jpnn.com, TOKYO - Pemerintah Jepang kemungkinan akan menawarkan vaksinasi COVID-19 secara gratis kepada semua penduduk sehingga potensi angka kematian dan mereka yang mengalami gejala parah serta membutuhkan rawat inap di rumah sakit dapat diturunkan, ungkap sejumlah sumber yang mengetahui persoalan itu pada Rabu (2/9).
Menurut sumber tersebut, karena sifat COVID-19 yang sangat menular dan potensinya yang dapat membuat pasien mengalami gejala sangat parah, pemerintah ingin agar sebanyak mungkin warga mendapat vaksinasi.
Dalam pertemuan yang diadakan pada pekan lalu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengumumkan bahwa pemerintah berencana memastikan mendapat jumlah vaksin COVID-19 yang mencukupi bagi seluruh warga negara pada paruh pertama 2021 mendatang, sebagai bagian dari sejumlah langkah dan protokol baru dalam memerangi penyebaran penyakit itu di Jepang.
"Vaksin-vaksin itu akan dibeli menggunakan dana cadangan dari anggaran tahun fiskal saat ini hingga Maret 2021," kata pemerintah.
Sebelumnya, pada bulan ini, pemerintah Jepang memaparkan bahwa pihaknya telah bersepakat dengan perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca Plc., untuk menerima 120 juta dosis vaksin coronavirus potensial yang sedang dikembangkan bersama dengan Universitas Oxford.
Jepang juga telah mencapai kesepakatan dengan Pfizer Inc. dan mitranya dari Jerman, BioNTech SE, untuk menerima 120 juta dosis vaksin potensial mereka, asalkan pengembangannya terbukti berhasil.
Dalam sebuah pertemuan terkait langkah-langkah baru dalam memerangi penyebaran coronavirus, diputuskan juga bahwa sebagai langkah pencegahan untuk mengatasi kemungkinan epidemi influenza melanda pada musim dingin bersamaan dengan kemungkinan munculnya gelombang kedua penyebaran virus corona, maka kapasitas pengujian COVID-19 akan ditingkatkan secara signifikan.
Salah satu fokus dari protokol pengujian yang diperluas oleh pemerintah Jepang adalah mereka yang bekerja dalam sistem kesehatan, karena terdeteksi adanya peningkatan infeksi di kalangan penyedia layanan kesehatan, misalnya mereka yang bekerja di panti wreda.