Luhut: Presiden Jokowi Ingin Rumah Adat di Kawasan Danau Toba Dikembalikan Seperti Aslinya
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta pembangunan insfratuktur di kawasan Danau Toba diselesaikan sesuai target yang ditentukan.
“Pak Presiden juga berpesan agar rumah yang berdiri di kawasan Danau Toba dikembalikan seperti aslinya yakni Rumah Adat Batak,” ujar Luhut Binsar Panjaitan yang mewakili Jokowi pada acara peresmian kawasan Toba Caldera Resort, di The Kaldera Toba Nomadic Escape, Ajibata, Toba Samosir, Senin (14/10).
Turut hadir dalam acara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan seluruh Bupati se-Kawasan Danau Toba.
“Jika sudah kembali ke bentuk rumah aslinya Ada Batak, turis tertarik datang, trus ada yang mau jadi homestay, anda yang terima untungnya tidak ada urusan pemerintah. Tetapi anda harus memenuhi standar yang telah diberikan, itu akan dimulai tahun depan,” ucap Luhut.
Terkait isu yang menjadi keributan di wilayah Sigapiton, Luhut mengharapkan, masyarakat di kawasan Danau Toba jangan mudah terprovokasi dengan isu yang tidak jelas sumbernya. Ia mengatakan, Presiden sudah berpesan padanya untuk menyelesaikan perihal ini.
“Saya juga sering berbicara dengan Presiden, setiap bicara selalu berbicara Danau Toba, dan saya kemarin diwanti-wanti beliau perihal ini, macamlah yang beliau sampaikan. Jadi untuk masalah masyarakat Sigapiton anda jangan mau diprovokasi orang-orang yang tidak jelas,” katanya.
Mengenai groundbreaking pembangunan kawasan Kaldera Danau Toba, disampaikan Luhut, bahwa Jokowi berpesan agar tidak ada masyarakat yang dirugikan akibat penggusuran yang terjadi akibat pembangunan insfratuktur. Luhut telah memastikan hal itu tidak terjadi pada masa pemerintahan Jokowi.
“Coba anda lihat angka untuk Danau Toba ini Rp4,04 triliun tepatnya. Itu angka sepanjang orang Batak hidup di sini belum ada datang. Jadi akan ada pergerakan ekonomi luar biasa di sini. Tinggal orang Batak itu sendiri mau tidak menyikapi dengan baik,” katanya.