Lukman Edy: Bubarkan Satlak Prima
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) Lukman Edy meminta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi bubarkan Satlak Prima atau Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).
Lukman juga meminta siapa pun yang ada di Satlak Prima mundur dari jabatannya dengan penuh kesadaran. Menurut Lukman, Satlak Prima malah memperburuk prestasi olahraga nasional. Satlak Prima tidak memiliki persiapan dalam ajang kejuaran internasional.
"Intinya mereka orang-orang yang tidak kompeten. Bukan memfasilitasi prestasi malah membuat kacau prestasi atlet-atlet Indonesia," kata Lukman, Kamis (31/8), menanggapi jebloknya prestasi Indonesia pada SEA Games 2017 di Malaysia.
Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) itu mengatakan, Menpora harus bisa membuat garis tegas dengan siapa sebaiknya berkoordinasi tentang prestasi olahraga.
"Hubungan antara Kemenpora dan KONI yang tidak harmonis akibat dari masukan orang sekitar Menpora yang tidak kompeten, jadi salah satu sebab buruknya koordinasi," kata Wakil Ketua Komisi II DPR itu.
Karena itu, politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini menyarankan Imam memaksimalkan peran KONI. Sebab, KONI yang berkoordinasi dan terus menerus memantau perkembangan atlet sampai ke daerah-daerah. "Yang terjadi selama ini KONI tidak dilihat dan tidak diambil perannya," kata dia.
Menurut dia, yang patut dipersalahkan dengan kondisi atlet sekarang adalah Satlak Prima dan pejabat di Kemenpora yang berurusan dengan prestasi. Karena itu, dia menegaskan, pemerintah dan Menpora harus berani mengganti mereka semua. Lukman juga meminta Imam Nahrawi segera memecat pejabat-pejabatnya yang berurusan dengan prestasi olahraga.
"Kalau ini tidak dilakukan maka bisa dipastikan Asian Games 2018 di mana Indonesia menjadi tuan rumah juga akan menemui kegagalan. Perkiraan ini sudah umum di kalangan olahraga, atlet maupun pengurus cabang olahraga," katanya. (boy/jpnn)