Luky Alfirman, Mantan Pegawai Ditjen Pajak yang Dipilih Jokowi jadi Anggota Dewan Komisioner LPS
Saat itu, dia ditugaskan untuk menangani program modernisasi (reformasi) administrasi perpajakan. Selain itu, ia juga sempat mendapatkan jabatan sebagai kapala kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta untuk wilayah Kebayoran Lama.
Pada 2011 tepatnya bulan Juli, amanah yang lebih besar kembali diberikan kepada Luky Alfirman. Saat itu, dia ditugaskan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kebijakan Anggaran pendapatan dan Belanja Negara di Badan Kebijakan Fiskal.
Tak lama kemudian, dia kembali diberi tugas penting untuk mengisi posisi sebagai Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro.
Di September tahun 2015, Luky sempat dipercaya untuk mengemban tugas sebagai di Menteri Keuangan sebagai Kepala Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan, Sekretariat Jenderal atau yang sering disebut juga Chief of Staff Menteri Keuangan.
Pada Juli 2017, Luky juga sempat diangkat menjadi Staf Ahli Kebijakan Penerimaan Negara dan selanjutnya diberi kepercayaan untuk menjadi Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko.
Serta pada akhirnya, di 2 Desember 2019 Luky Alfirman resmi menjadi Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan.
Seperti yang dilansir dari website Lembaga Penjamin Simpanan (25/11), pria yang lahir di Bandung pada 27 Maret 1970 ini sempat belajar di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan berhasil mendapatkan gelar Sarjana Teknisi di 1994.
Tidak puas sampai disitu, ia pun melanjutkan pendidikannya di university of Colrado, Boulder, Amerika Serikat untuk mendapatkan gelar pasca sarjana.