Mahasiswa Harus Lakukan Kontra Narasi Lawan Radikalisme
Kamis, 22 November 2018 – 03:09 WIB
Di situlah terorisme bisa tumbuh subur. Hamli menegaskan bahwa terorisme bukan isapan jempol atau rekayasa.
Karena itu, Hamli mengajak para generasi muda untuk waspada terhadap lingkungan.
Menurutnya, narasi yang dibangun kelompok radikal biasanya mengangkat isu bahwa Islam terzalimi, dipojokkan, dan dianaktirikan. Selain itu, mereka juga suka menggunakan sentimen kepentingan asing.
“Kalau ada kata itu, Anda harus waspada. Mereka selalu membawa emosi agar kita melawan asing, pemerintah, yang dianggapi menzalimi umat Islam. Ketika itu dilontarkan maka harus waspada dan harus bertanya kepada orang yang lebih tahu,” ujar Hamli. (jos/jpnn)