Mahasiswi Unud Mengaku Diraba Dosen Pembimbing Skripsi
TR juga menceritakan perlakuan tak senonoh yang dialaminya ketika selesai sidang skripsi. Tapi pelakunya adalah dosen penguji.
Korban mengaku disuruh menuju laboratorium. Saat itulah revisi skripsinya kembali ditolak dengan alasan yang tidak masuk akal.
TR mengaku dicium dan sejumlah bagian tubuhnya dipegang oleh oknum dosen penguju skripsi. "Hal yang tidak akan saya lupa adalah saya sudah dengan tegas menolak ajakannya untuk pergi berdua dengannya. Dia menjawab jangan munafik kamu," tulisnya.
Wakil Dekan I FH Unud Gede Wardhana menyatakan, pihaknya tak ingin persoalan itu terekspose di media. Menurutnya, persoalannya sudah diselesaikan secara internal.
Hal tersebut diperkuat dengan keterangan Wakil Dekan III Bagian Kemahasiswaan Gede Yusa. “Sudah ada kayak penandatanganan. Kayaknya ada mis. Sudah ketemu mahasiswi dengan pihak fakultas," ujarnya kepada Bali Express.
Tapi TR yang dihubungi melalui sambungan telepon belum bisa memberian keterangan apa pun. "Maaf saya belum bisa menyampaikan apa-apa karena masih diproses secara internal," ungkapnya.
Sedangkan rekan seangkatan TR menuturkan, korban selama ini dikenal sebagai pribadi yang tertutup. "Orangnya pendiam kalau menurut saya. Dia tertutup. Ketemu ya hanya nyapa saja,” tuturnya.
Namun, rekan TR itu mengakui bahwa persoalan tersebut jadi omongan di internal Unud. Karena itu, dia mengharapkan oknum dosen yang melakukannya segera disanksi.