Mahoyak Tabuik, Pesta Pantai Terbesar di Pantai Barat Sumatera
Dalam perkembangannya, ritual yang diselenggarakan setahun sekali tiap awal Muharam--tahun baru Islam--tersebut dikembangkan oleh masyarakat setempat menjadi pesta budaya.
"Untuk menghilangkan pengaruh Syi'ah, khususnya pada bagian yang bersifat pemujaan terhadap Husain, sekitar 1908-1909, Tabuik Piaman digubah berdasarkan falsafaf Minangkabau," tulis Asril Muchtar.
Bentuk tabuik yang semula sederhana, yakni kotak persegi empat diberi menara beserta buraq, dibuat lebih atraktif. Masyarakat Pariaman bersama-sama membuatnya.
"Konstruksi tabuik, mulai bawah sampai puncak dibuat oleh orang Minang. Dekorasinya ditangani orang Cina. Musik pengiringnya orang India," kata Azwar Mursid, 50 tahun, kepala rombongan pembuat Tabuik, kepada JPNN.com.
"Warna-warna ini," sambung Azwar sembari menunjukkan kain warna merah dan warna emas, saat membuat Tabuik pekan lalu, "pengaruh Cina," katanya.
Nah, Tabuik dengan berbagai versi juga ditemui di Pidie, Banda Aceh, Meulaboh, Trumon, Singkil, Bengkulu, Padang, Painan, Maninjau, Padang Panjang dan Solok.
Namun yang bertahan hingga sekarang hanya di Pariaman dan Bengkulu. Jika di Pariaman disebuat tabuik, di Bengkulu disebut tabot.
Dan tadi, Minggu (16/10) meski Pariaman dan sekitarnya diguyur hujan lebat, kota tua di pesisir Barat Sumatera itu tetap semarak.