Mahyeldi, Kandidat Gubernur yang Pernah jadi Imam di Masjidilharam
Menariknya, sebut Safrudin, Mahyeldi begitu punya daya pikat di hati masyarakat.
Meski tidak terlalu banyak promosi foto dan gambar dengan baliho dan spanduk sebagaimana gencar dilakukan oleh para calon yang lain.
"Tentu ada faktor kunci (key factor) yang menjadi daya tarik, daya pikat hati masyarakat Sumbar. Berjalan di atas alam bawah sadar, simpati, empati, meniti jiwa keikhlasan untuk membantu jika suatu saat dibutuhkan.
"Banyak yang menyebut ‘kalau untuk Buya Mahyeldi, kami siap berjuang'. Jadi, tentu ini bukan dibangun semalam, tetapi sangat lama dan alami,” katanya.
Meski hanya seorang Sarjana Pertanian, bukan tamatan pesantren bukan pula alumni perguruan tinggi Islam, Mahyeldi digelari buya karena juga berilmu agama dan rajin menyampaikan tausiah di berbagai masjid atau musala seantero Sumbar.
"Profil ini cocok dengan jati diri orang Minang yang kental dengan nilai-nilai adat dan Islam. Mahyeldi, sosok penceramah yang bahasa dakwahnya simpel dan mudah dicerna,” katanya.
Soal keilmuan tentang agama, Mahyeldi tidak hanya terkenal di Sumbar, atau Indonesia saja, tetapi mendunia.
Bahkan, pernah mendapat undangan menjadi imam di Masjidilharam.