Mantap! Mentan Amran Lepas Ekspor Komoditas Pertanian Senilai Rp 1,1 Triliun
"Di mana dulu pengurusan ekspor relatif sulit, tapi sekarang dengan OSS dan i-Mace yang diluncurkan Badan Karantina dapat memetakan potensi daerah yang memiliki komoditas berkualitas ekspor, mendorong generasi muda melakukan ekspor, petugas Karantina terjun langsung ke lapangan guna melakukan pengecekan, tidak ada pungli dan penerapan e-cert. Di era digital 4.0 ini, akselerasi ekspor ini harus kita dorong," jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Amran, untuk menjamin keberhasilan akselerasi ekspor, pihaknya telah perintahkan Badan Karantina sebagai pelayan eksportir.
Namun demikian, yang terpenting dilakukan yakni membangun sistem dengan memetakan potensi, edukasi, mempermudah eksportirnya dengan tidak ada pungli agar semakin bergairah. Setelah dibangun sistem, yang dilakukan adalah akselerasi atau percepatan ekspor.
"Kami yakin dengan sistem yang kita bangun sekarang, komoditas pertanian Indonesia semakin berkompetisi denga negara-negara lain. Kalau ada yang main di kementerian, aku pecat. Tidak ada kompromi," ucapnya.
BACA JUGA : Eks Jubir HTI Minta Presiden Jokowi Mengundurkan Diri
Di tempat yang sama, eksportir kapas, Kudin Heldinata mengatakan pengurusan dokumen ekspor komoditas pertanian di er pemerintahan Jokowi - JK sangat cepat dan tidak ada biaya-biaya pungli. Alhasil, komoditas yang diekspor cepat sampai ke negara tujuan.
"Ini semua bisa terjadi karena di era pemerintahan Jokowi melakukan perbaikan sistem. Sebelumnya mengurus dokumen ekspor sangat susah dan butuh waktu yg lama," ujarnya.
Sekretaris Badan Karantina Arifin Tasrif menuturkan untuk mendorong ekspor komoditas pertanian, pihaknya telah melakukan berbagai program dan inovasi di antaranya program Agro Gemilang atau kepanjangan dari Ayo Galakkan Ekspor Komoditas Pertanian oleh Generasi Milenial Bangsa.