Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Marak Prostitusi Artis, Apa Penyebabnya?

Senin, 03 Agustus 2020 – 17:27 WIB
Marak Prostitusi Artis, Apa Penyebabnya? - JPNN.COM
Ilustrasi prostitusi. Foto: Ricardo/JPNN.com

Devie mengatakan terdapat sejumlah alasan yang kemudian membuat orang masuk ke jerat prostitusi baik offline maupun online.

Menurutnya, dalam catatan akademi, ada tiga hal yang membuat pelaku prostitusi semakin marak, termasuk di kalangan selebritas.

"Pertama, faktor kekurangan ekonomi. Prostitusi memang menyediakan metoda 'cepat' dan 'mudah' untuk membantu orang-orang yang kesulitan dalam mendapatkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup," jelas Devie.

"Kedua adalah faktor kekerasan. Merek adalah orang-orang yang terpaksa karena kasus penjualan orang dan dijebak dalam utang yang kemudian membuat mereka 'diperdagangkan' oleh kelompok tertentu dalam praktik ekonomi bawah tanah prostitusi," lanjutnya.

Sementara alasan ketiga orang ingin terjun ke bisnis prostitusi menurutnya adalah ketenaran. Devie nenilai manusia punya kecenderungan untuk menjadi perhatian bagi masyarakat lainnya.

"Ini yang kemudian membuat orang terobsesi untuk memiliki kehidupan serba hebat, indah, namun dicapai dengan cara yang mudah. Ketika seseorang ingin tampil menonjol di antara orang lainnya, salah satu yang paling mudah dilakukan adalah memperlihatkan tampilan fisik yang menarik ditandai dengan baju mewah, rumah wah, make up, teknologi. Ini yang lagi-lagi membuat prostitusi jadi jalan pintas," imbuhnya.

Devie Rahmawati menyebut faktor di atas kemudian mendorong munculnya praktik prostitusi yang kini berkembang ke platform digital. Apalagi kemajuan teknologi mempermudah siapapun, dimana pun, kapan pun dapat melakukannya tanpa perantara,

"Pelaku transaksi prostitusi tanpa perlu menjadikan profesi utama mereka. Mereka bisa menjadikan praktik prostitusi online sebagai alternatif saat mereka membutuhkan. Ini yang tentu saja berbahaya dalam konteks sosial dan kesehatan, karena artinya akan banyak peluang bagi orang-orang yang ingin mengambil jalan pintas, mendapatkan tambahan ekonomi, atau menjadi korban praktik kekerasan, maupun kesulitan ekonomi untuk menggunakan online sebagai mereka untuk menjajakan produk atau layanan mereka," tutup Devie Rahmawati. (ded/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Pengamat Sosial UI Devie Rahmawati menyampaikan pandangannya terkait fenomena prostitusi artis.

Redaktur : Natalia
Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News