Mardi Lemparkan Pisau, Tepat Menembus Dada Anaknya
Mardi lalu membawa jenazah anaknya kembali ke rumah. Namun, tetangganya curiga dan mempertanyakan penyebab kematian Eko.
Mardi sempat menjawab anaknya meninggal karena tertancap pisau saat bermain dengan adiknya. Sang tetangga tak langsung percaya begitu saja. Dia curiga ada yang ditutupi, lalu melapor ke polisi.
Saat polisi tiba, Mardi sempat menolak kematian anaknya diusut. Namun, aparat terus mendesaknya hingga akhirnya jenazah Eko dibawa ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Saat jenazah anaknya dievakuasi, Mardi ikut serta mengangkatnya.
Saat itu dia terlihat tenang, seolah bukan dia pelakunya. Namun, Mardi akhirnya mengaku anaknya tewas di tangannya sendiri.
Timbul menuturkan, ada perbedaan keterangan terkait tertancapnya pisau itu di dada korban.”Dari pengakuan tersangka, sajam dilempar. Namun, pengakuan saksi yang juga adik korban, sajam itu ditusukkan ke dada korban,” katanya.
”Kami masih mendalami dan melakukan pemeriksaan intensif, terutama terhadap istri tersangka, karena ada di tempat saat kejadian,” ujar Timbul lagi, yang saat itu didampingi Kabagops AKP Hemat Siburian dan Kasatreskrim AKP Nandi Indra Nugraha.
Timbul menuturkan, tersangka sempat menghalangi personel kepolisian yang berniat mendalami kasus tersebut. Namun, akhirnya mengakui melakukan pembunuhan tersebut dan memastikan motif utamanya karena emosi kepada korban.
”Ini masih diperiksa intensif. Korban mengalami luka mengangga di bagian dada kiri. Dalamnya sekitar 9 sentimeter dan masuk ke jantung hingga mengakibatkan meninggal dunia,” ujarnya.