Marinir di Batam Dibunuh, 11 Warga Asal Palembang Diculik
Kasat Reskrim Mapolresta Barelang Didik Erfianto kepada masa IKBSS menuturkan, pihaknya justru belum tahu soal penculikan itu. "Kami masih selidiki kasus itu, cuma kejadian ini kami baru tahu, sejak awal kami sudah koordinasi dengan pihak Marinir, dan kasus memang kami yang tangani sesuai prosedur hukum," ujar Didik.
Mengenai dua warga yang dikabarkan masih hilang itu, kata Didik, dia sudah berkoordinasi dengan pihak Marinir. Namun, kedua warga asal Palembang itu tak ada di sana. "Kata orang Marinir tak ada yang ditahan," kata Didik.
Tidak puas dengan aksi di Mapolresta itu, masa IKBSS bergerak ke Pomal untuk meminta keadilan serta membuat laporan penganiayaan tersebut.
Joko, salah satu korban menuturkan, aksi penculikan itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Ada sebelas orang yang dibawa massa tak dikenal. "Mereka bilang dari Marinir, pakai mobil dan motor mereka," ujar Joko.
Kesebelas orang itu, dibawa ke arah Barelang, namun di sepanjang jalan mata mereka ditutup sambil disiksa. "Kami dipukuli seperti binatang," ujar Joko.
Sepanjang jalan satu per satu kesebelas orang itu diturunkan begitu saja di pinggir jalan. "Saya diturunkan di Simpang Sembulang," katanya.
Saat diturunkan, pakaian kesebelas orang itu dilucuti dan hanya mengenakan celana dalam. Alasan sekelompok orang itu menculik, kata Joko, untuk mencari orang Palembang yang membunuh rekan anggota Marinir di lokalisasi Sintai.(batampos/jpnn)